January 27, 2015

Selayang pandang sedetik pulang

Rasa yang terdetik acap kali terpandang wajah mu
Persona jiwa ku kau belit dengan senyum mu
Seolah ada kata kata puitis yang kita catatkan bersama
Menyulam kisah berbenangkan kasih antara insan yang alpa
Di dalam dunia yang kita rekakan sendiri

Tanpa kata kau nyanyikan irama lunak membelai hati
Yang sering terpekik terlolong mencari erti sebuah jalinan
Hilangkan segala amarah dan gelisah yang sering menjelma
Tatkala siang semakin hilang genggaman pada sinaran mentari
kau bukti, tanda abadi, yang rasa ini bukan ilusi

Sangsi yang dulu bermaharajalela didalam jiwa, kini mati
ditukar ganti dengan pasti yang tetap dan lestari
Sentuhan magis mu mencetus reaksi berantai di dalam diri ini
Melahirkan aku yang optimis; tidak lagi menyendiri
Rasa yang bermula dari mata, kini turunnya ke hati