Berkumandang gema di ancala nun di sana
memekik madah yang memainkan kata janji
tanpa kepastian sama ada ianya akan dikota
menjerit sang sanubari tanpa suara
hanya denyutan nada hati yang kecewa
menggamit kenangan antara kau dan dia
dikala semangat api cinta membara
membakar asmara sang pencinta muda
menggulung harapan pintalan ombak perindu
disana kau lafazkan ucapan kasih yang tiada penghujung
namun pabila waktu retak menanti belah
madah pujangga dulu kini semakin sepi
yang tinggal hanya kata nista dan dendam
mencemar suci yang semakin pudar dalam kepasrahan
menerima hakikat yang kasih dulu kini hanya memori
tersepit kemahuan diantara kesetiaan dan perasaan
mengoncangkan keutuhan yang bertiangkan kerapuhan kepercayaan
percintaan dan panca roba yang mengiringinya
acap kali mengaburi keaslian azali
dirompak kegetiran perjalanan yang tiada pasti
di kala retak menanti belah
di kala cinta dilambung ombak
memekik madah yang memainkan kata janji
tanpa kepastian sama ada ianya akan dikota
menjerit sang sanubari tanpa suara
hanya denyutan nada hati yang kecewa
menggamit kenangan antara kau dan dia
dikala semangat api cinta membara
membakar asmara sang pencinta muda
menggulung harapan pintalan ombak perindu
disana kau lafazkan ucapan kasih yang tiada penghujung
namun pabila waktu retak menanti belah
madah pujangga dulu kini semakin sepi
yang tinggal hanya kata nista dan dendam
mencemar suci yang semakin pudar dalam kepasrahan
menerima hakikat yang kasih dulu kini hanya memori
tersepit kemahuan diantara kesetiaan dan perasaan
mengoncangkan keutuhan yang bertiangkan kerapuhan kepercayaan
percintaan dan panca roba yang mengiringinya
acap kali mengaburi keaslian azali
dirompak kegetiran perjalanan yang tiada pasti
di kala retak menanti belah
di kala cinta dilambung ombak